Setelah guncangan gempa pada September 2009 lalu, inilah kunjungan KPBA yang ketiga ke kota Padang dan Pariaman. Kunjungan pertama, yang kami sebut Terapi Semangat, berupa acara mendongeng kepada anak-anak di beberapa sekolah darurat, sekitar 1 bulan setelah gempa. Kunjungan kedua, pada pertengahan 2010, untuk membekali para guru PAUD dengan pelatihan mendongeng. Kali ini ini tim KPBA, yaitu Ibu Murti Bunanta serta dua orang staf KPBA: Dina Tuasuun dan Ika Anggraeni, datang untuk menyerahkan sumbangan buku sekaligus berbagi ilmu dengan para guru.
Sesuai dengan visi KPBA untuk mengembangkan dan membina bacaan anak di Indonesia. selama tiga hari, dari tanggal 8-10 Februari 2011, kami berada di Padang-Pariaman. Di sana KPBA bekerja sama dengan tiga organisasi, yaitu Yayasan Prayoga, AMURT (Ananda Marga Universal Relief Team), dan PKPU (Pos Keadilan Peduli Ummat). KPBA juga mendapat dukungan dari IBBY (International Board on Book for Young People) yang berkedudukan di Basel (Swiss). Kerjasama antara IBBY dan KPBA sudah dirintis bertahun-tahun dan makin intens membantu anak-anak didaerah bencana.
Hari pertama, kami tiba di Padang menjelang petang. Dijemput oleh Pak Romi dan Pak Daniel dari Yayasan Prayoga, kami langsung menuju sebuah aula sekolah. Di tempat itulah diadakan serah terima sumbangan buku dari KPBA kepada Yayasan Prayoga untuk diteruskan kepada sekolah-sekolah di Kepulauan Mentawai. Sebagai perkumpulan sekolah-sekolah Katolik yang tersebar di wilayah Keusukupan Padang, meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau daratan, yayasan ini juga menaungi beberapa sekolah yang diterjang gelombang tsunami di Mentawai pada bulan Oktober 2010 lalu. Ada lebih dari 200 buku yang disumbangkan. Secara simbolis bantuan ini diserahterimakan dengan penyerahan Wall Hanging IBBY oleh Ibu Murti Bunanta kepada Pastor Philips Rusihan Sakti, Pr., selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Prayoga. Seolah tak ingin melewatkan kesempatan, kali ini para guru TK dan SD dari Yayasan Prayoga juga mendapatkan pelatihan mendongeng. Ibu Murti dan tim KPBA mengajarkan beberapa cara mendongeng, baik dengan buku, peragaan, maupun alat peraga lain.
Esok harinya, bersama perwakilan Yayasan AMURT, kami menuju daerah Pariaman Selatan. Tepatnya ke PAUD Ceria Anak Pintar yang berlokasi di Desa Palak Anek. Di tempat itu sudah berkumpul guru-guru dari 21 PAUD binaan AMURT. Siangnya KPBA meresmikan berdirinya Rumah Buku Kelompok Pencinta Bacaan Anak-Haliman bertempat di PAUD Nurussalam asuhan dr.Herlina di Pariaman Tengah. Ratusan buku cerita dan ensiklopedi telah tersedia. Usai penyerahan, Ibu Murti, dr.Herlina, Pak Andre (AMURT) dan Pak Farid (PKPU) mengudara langsung dalam bincang-bincang di Radio Damai-101,4 FM seputar minat baca, mendongeng dan Rumah Buku KPBA.
Di hari terakhir, tim KPBA bersama PKPU memberikan pelatihan mendongeng untuk sejumlah guru SD dan PAUD binaan PKPU. Lokasinya bertempat di SDN 18, Air Tawar Barat, Padang Utara. Pesertanya ada sekitar 22 guru, terdiri dari beberapa guru PAUD di Lubuk Alung, SDN 18, dan SDN 25, Padang. Dalam pelatihan ini para guru mendapatkan penjelasan tentang berbagai cara mendongeng dan menghubungkan dongeng dengan kurikulum pelajaran di sekolah, misalnya pelajaran Bahasa Inggris atau IPA.
Pagi-pagi sekali, sebelum memberikan pelatihan mendongeng, KPBA meninjau perpustakaan motor KPBA dan IBBY yang dikelola oleh PKPU dan beroperasi di sekolah-sekolah di daerah Lubuk Alung, sejak gempa tahun lalu.
Menengok perpustakaan motor dan memberikan pelatihan bagi guru menjadi acara terakhir KPBA di Padang dan Pariaman kali ini. Sorenya tim KPBA pun kembali ke Jakarta. Semoga sumbangan buku dan ilmu yang diberikan dapat berguna bagi para guru dan anak-anak yang menerima, dan juga bagi pihak-pihak lain. Buku dan ilmu adalah harta berharga yang justru akan makin berguna bila dibagikan dan bermanfaat bagi banyak orang. (Ika Anggraeni dan Dina Tuasuun)
Comments are closed.